Rabu, 17 Desember 2014

TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN



“PERANAN DAN DAMPAK DARI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN”




A.    Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan yang sangat kompleks, salah satunya adalah sebagai alat bantu manusia untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan sehari-hari. Kemudahan mendapatkan informasi dan berkomunikasi merupakan keuntungan yang didapat dari tekonologi informasi dan komunikasi. Namun, kemajuan tekonologi tersebut juga mendatangkan dampak negatif bagi penggunanya.
Indonesia sebagai negara berkembang semakin dituntut untuk mengikuti arus globalisasi dunia. Manusia dihadapkan dengan berbagai fasiliitas dunia menuju kemakmuran. Salah satunya adalah dengan kemajuan tekonologi yang semakin mudah dijumpai.
Meningkatnya kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan   komunikasi (TIK) di era informasi ini sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua faktor tersebut satu sama lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain itu, minat membaca masyarakat  juga   semakin lebih tinggi sehingga memerlukan berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pada dasarnya harapan utamanya adalah dengan TIK dapat meningkatkan prodikvitas kerja di kalangan masyarakat Indonesia saat ini dengan diiringi  meningkat taraf pendidikan dan pendapatan masyarakat di masa depan.
Kehadiran TIK dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan  dalam   pendidikan, (2) TIK sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan, dan (3) TIK sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Ketiga paradigma tersebut disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK yang secara khusus diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Di era globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke depan akan lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK    menjadi salah satu  alternatif solusi dalam menopang dan menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang melatarbelakangi pentingnya pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di semua     jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan pendidikan akibat kondisi geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan disparitas mutu  layanan, dan (3) perubahan sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa nasionalisme untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan teknologi Informasi dan Komunikasi?
2.      Bagaimana peranan TIK dalam dunia pendidikan?
3.      Bagaimana dampak TIK dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia pendidikan?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami arti penting dari TIK.
2.      Memahami peranan TIK dalam dunia pendidikan.
3.      Mengetahui dan memahami dampak dari perkembangan TIK bagi pendidikan.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman.
Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.  Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi  atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang.
B.     PERANAN TIK DALAM PENDIDIKAN
Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukan TIK telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic) dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan (e-education) tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh selama mengkuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru, leger sekolah atau buku induk sekolah, begitu pula pekerjaan sederhana apapun pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika menggunakan computer. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama internet biasa disebut e-education.
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat melalukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online dapat melaksankan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk membuat sebuah model rencana pengajaran.
Harus kita sadari, TIK khususnya internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para pendidik yang bermutu ditambah dukungan pemerintah dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa didik yang diimplementasikan dengan benar dan kreatif.
1.      TIK   sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi
a)      Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk pendidikan.
b)      Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pendidikan.
c)      Membagi pengetahuan antar satu peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
d)     Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik, dan stakeholder.
e)      Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2.      TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
a)      Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia.
b)      Para pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
c)      Proses pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
d)     Perbedaan letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
e)      “The network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3.      TIK sebagai Sumber Bahan Belajar
a)      Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
b)      Pendidik yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
c)      Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
d)     Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran.
e)      Tanpa teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang lama.


4.      TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
a)      Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
b)      Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar.
c)      Peserta didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri.
d)     Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
e)      Rasio antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan pemberian fasilitas.
5.      TIK sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
a)      Setiap individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
b)      Transaksi dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat.
c)      Kualitas   layanan   pada   pengelolaan   administrasi  pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
d)     Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
e)      Munculnya keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6.      TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan
a)      Setiap individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
b)      Pendidik seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
c)      Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
d)     Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
e)      Pemerintah seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
C.    DAMPAK TIK  DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan membuka cakrawala baru bagi pembukaan kesempatan (akses) dan peningkatan mutu pendidikan di semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Menurut Achmad (1993), mutu pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku. Engkoswara (1986) melihat mutu/keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Pendidikan dengan memanfaatkan sistem pembelajaran secara tatap muka tetap merupakan model utama pendidikan, tetapi model pembelajaran on-line dengan menggunakan multimedia sudah lama juga berkembang, terutama untuk pendidikan bagi orang dewasa dan mandiri, mahasiswa dipandang memiliki kedewasaan dan kemandirian dalam proses pembelajaran sehingga akan mampu melaksanakan pembelajaran online. Pembelajaran on-line yang dimaksudkan adalah berbasis pada TIK dengan menggunakan internet sebagai media utama. Tatap muka dilakukan hanya beberapa kali pada program residensial, selebihnya menggunakan program e-earning. Sudirman Siahaan (2001) menjelaskan bahwa pembelajaran elektronik (online instruction, e-learning, atau web-based learning), memiliki tiga fungsi utama yaitu: fungsi suplemen yang sifatnya pilihan/optional, fungsi pelengkap (complement), dan fungsi pengganti (substitution) pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction). Dilihat dari karakteristik pembelajaran on-line di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan e-learning termasuk kategori pengganti. Dalam hal ini, e-learning yang harus dikembangkan bukan hanya sekedar memasukan bahan ajar, namun lebih bersifat komprehensif, e-learning yang mampu mengakomodasi sistem pembelajaran yang mengatur peran dosen, mahasiswa, pemanfaatan sumber belajar, pengelolaan pembelajaran, sistem evaluasi dan monitoring pembelajaran. Dalam hal ini e-learning yang diperlukan meliputi suatu sistem pengelolaan pembelajaran on-line terintegrasi yaitu learning management system (LMS).
Pembelajaran on-line yang menggunakan e-learning sangat ditentukan oleh model LMS yang dikembangkan dan pemanfatannya secara optimal, efektif  dan efisien. Elliott  Masie, Cisco and Cornellia  (2000) menjelaskan “ elerning is delivery of content via all electronic media, including the internet, intranet, extranets, satellite broadcast, audio/video tape, interactive tv, and CD-ROM” Adapun Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic Center(2003) mengatakan bahwa e-learning adalah proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan TIK, Martin tidak secara khusus mengatakan bahwa TIK hanya internet, namun termasuk perangkat yang lainnya. Pendapat lain disampaikan    Vaughan Waller (2001) bahwa e-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
Teknologi Informasi adalah suatu cara bagi pengguna media untuk mengkomunikasikan hal yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Penggunaan Informasi dapat berdampak buruk dan baik. Dampak baiknya kita memperoleh banyak informasi dari teknologi yang canggih yang banyak bermunculan belakangan ini. Dampak buruknya mungkin ada orang lain yang salah mengartikan arti teknologi.
Dampak positif dan negatif pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:
Manfaat TIK antara lain :
1.      Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan
2.      Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
3.      Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
4.      Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
5.      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
6.      Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
7.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 
1.      Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).













BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Teknologi informasi dan telekomunikasi dengan murah dan  mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang dan  waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikanDewasa ini banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin berkembangnya IT didalam negeri ini. Memang perkembangan IT jika disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula.
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat melalukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online dapat melaksankan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk membuat sebuah model rencana pengajaran. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan membuka cakrawala baru bagi pembukaan kesempatan (akses) dan    peningkatan mutu pendidikan di semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan.

B.     SARAN
Teknologi informasi merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi menjadi hal mutlak mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin kompleks. Pendidikan berbasis TIK hanya akan berhasil apabila dikelola dan ditangani dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.
Perencanaan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan yang integratif meliputi kebijakan, standarisasi mutu, infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur SDM pendidikan menjadi penting untuk ditata dan dikelola dengan efektif dan efisien.
Penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK melalui  pendidikan terbuka dan jarak jauh (e-Learning), membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, swasta serta masyarakat untuk mengalokasikan anggaran dan investasi pendidikan yang memadai.
Standarisasi mutu penyelenggaran pendidikan berbasis TIK perlu ditindaklanjuti dengan standarisasi konten untuk menjamin kualitas, aksesibilitas dan akuntabilitas program pendidikan berbasis TIK.
















DAFTAR PUSTAKA
Munir. (2008). Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Bandung, Penerbit: Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir. (2007). E-Learning membangun sistem pendidikan berbasis dunia maya. Mimbar Pendidikan XXIII(3). Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir. (2006). The Effectiveness of Multimedia in Education Package to Motivate   Literacy   (MEL)   amongst   Preschool   Children.   COMPARE I(2). Journal of the Comparative Educational Society of Asia.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung. Penerbit:Alfabeta.
Munir. (2009). Peta literasi komputer mahasiswa di Universitas Pendidikan    Indonesia. Mimbar Pendidikan XXVIII(1):Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit:Alfabeta.
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006
Nella. 2012. “Peranan Teknologi dalam Pendidikan”. Diakses dari: http://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/23/peranan-teknologi-dalam-pendidikan-2/. Pada hari Senin, 15 Desember 2014 pukul 18:25.
Sugiyono. 2012. “Peranan Teknologi dalam Pendidikan”. Diakses dari: http://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-pendidikan/. Pada hari Senin, 15 Desember 2014, pukul 18:30.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar