Selasa, 15 Juli 2014

Bidang-bidang dan Ruang Lingkup BK di Sekolah Dasar

BIDANG-BIDANG GARAPAN DAN RUANG LINGKUP BK DI SD
1.      BIDANG BIMBINGAN
Bidang - bidang layanan bimbingan dan konseling merupakan lingkup program bimbingan dan konseling yang diberikan pada suatu sekolah.
Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.
1.        Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan bakat, minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.
Pelayanan bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani.
Bidang ini akan membentuk siswa menjadi :
a.       Pemantapkan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertakwa kepada tuhan YME
b.      Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun untuk kehidupan di masa depan.
c.       Pemahaan bakat dan minat pribadi, serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.
d.      Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangan
e.       Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.


2.        Bidang Bimbingan Sosial
Bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Pelayanan bimbingan ini bertujuan membantu siswa dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial. Bidang ini dirinci menjadi pokok – pokok berikut :
a.       Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan
b.      Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial
c.       Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya
d.      Pemahaman dan pengalaman disiplin dan peraturan sekolah.

3.        Bidang Bimbingan Belajar
          Bimbingan Belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
          Pelayanan bimbingan ini brtujuan membantu siswa mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap kebiasaan belajar baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan, sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
Bidang ini dirinci menjadi pokok – pokok berikut :
a.       Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
b.      Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara individu atau kelompok.
c.       Mengembangakan penguasaan materi program belajar
d.      Mengembangan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik sosial, dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan pengembangan pribadi
e.       Orientasi belajar di sekolah

4.        Bidang Bimbingan Karier
Bimbingan karier yaitu suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab.
Pelayanan bimbingan ini ditujukan untuk mengenal potensi diri sebagai persyaratan dalam mempersiapkan masa depan karier masing – masing siswa.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok – pokok berikut:
a.       Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karier.
b.      Pengenalan bimbingan kerja/karier, khususnya berhubungan dengan pilihan kerja
c.       Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan.
d.      Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki
e.       Orientasi dan informasi pendidikan selanjutnya.




2. RUANG LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1.    Pelayanan Bimbingan dan konseling di Sekolah
       Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan pendidikan bagi warga masyarakatnya. Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.
a)      Keterkaitan antara Bidang Pelayanan Bimbingan Konseling dan Bidang – bidang lainnya
       Dalam proses pendidikan, khususnya disekolah, Mortensen dan Schmuller (1976) mengemukakan adanya bidang-bidang tugas atau pelayanan yang saling terkait yaitu :
1)      Bidang kurikulum dan pengajaran
Meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.

2)      Bidang administrasi dan kepemimpinan
Yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta bentuk – bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti perencanaan, pembiayaan, pengadaan dan pengembangan staf, sarana dan prasarana fisik, dan pengawasaan

3)      Bidang kesiswaan
Yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual agar masing – masing peserta didik itu dapat bekembang sesuai dengan bakat, potensi dan minat – minatnya, serta tahap – tahap perkembangannya. Bidang ini dikenal sebagai pelayanan bimbingan dan konseling.
     Meskipun ketiga bidang tersebut tampak terpisah, namun semuanya memiliki arah yang sama yaitu memberikan kemudahan bagi pencapaian perkembangan optimal peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling memberikan sumbangan yang berarti tarhadap pengajaran. Misalnya proses belajar mengajar akan berjalan efektif apabila peserta didik terbebas dari masalah yang mengganggu proses belajarnya. Pembebasan masalah siswa itu dilakukan melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Demikian juga terhadap administrasi dan supervisi bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan misalnya dalam kaitannya dengan penyusunan kurikulum pengembangan program belajar, pengambilan kebijakan yang tepat dalam rangka menciptakan sekolah yang benar- benar menunjang bagi pemenuhan kebutuhan dan perkembangan siswa.
     Dan juga sebaliknya bidang pengajaran dan administrasi dapat memberikan sumbangan yang besar bagi suksesnya bidang bimbingan dan konseling. Bidang pengajaran merupakan lahan yang sangat efektif bagi terlaksanaannya di dalam praktek materi layanan bimbingan konseling. Pelaksanaan pengajaran yang sehat dan mantap baik dalam isi maupun suasananya akan memberikan sumbangan besar bagi pemecahan timbulnya masalah siswa.

b)     Tanggung jawab konselor sekolah
Tenaga inti dalam bidang pelayanan bimbingan dan konseling adalah konselor. Konselor inilah yang mengendalikan dan sekaligus melaksanakan berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung  jawabnya. Dalam melaksanakan tugas – tugas  dan tanggung jawabnya konselor menjadi “ pelayan “ bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan perkembangan masing- masing peserta didik. Dalam kaitannya dengan tujuan yang luas itu konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik saja ( sebagai sasaran layanan) melainkan berbagai pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian tujuan itu, yaitu sejawat ( sesama konselor, guru, dan personal sekolah), orang tua, dan masyarakat.

1. Tanggunng jawab konselor kepada siswa, yaitu bahwa konselor:
1.        Memiliki kewajiban dan kesetian utama dan terutama kepada siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik;
2.        Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa (kebutuhan yang menyangkut pendidikan, jabatan/pekerjaan, pribadi, dan sosial) dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi setiap siawa;
3.        Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling, serta aturan ataupun prosedur yang harus dilalui apabila ia meghendaki bantuan bimbingan dan konseling;
4.        Tidak mendesakkan kepada siswa (klien) nilai-nilai tertentu yang sebenarnya hanya sekedar apa yang dianggap baik oleh konselor saja;
5.        Menjaga kerahasiaan data tentang siswa;
6.        Memberitahu pihak yang berwenang apabila ada petunjuk kuat sesuatu yang berbahaya akan terjadi;
7.        Menyelenggarakan pengungkapan data secara tepat dan memberi tahu siswa tentang hasil kegiatan itu dengan cara sederhana dan mudah di mengerti;
8.        Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan profesional;
9.        Melakukan referal kasus secara tepat.

2. Tanggung jawab kepada orang tua, yaitu bahwa konselor:
1.      Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan berusaha sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua demi perkembangan siswa;
2.      Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas kerahasiaan yang dijaga secara teguh;
3.      Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan menyampaikannya dengan cara yang sebaik-baiknya untuk kepentingan pekembangan siswa;
4.      Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan menerapkan asas kerahasiaan dan dengan cara yang sebaik-baiknya;
5.      Menyampaikan informasi (tentang siswa dan orang tua) hanya kepada pihak-pihak yang berhak mengetahui informasi tersebut tanpa merugikan siswa dan orang tuanya.

3. Tanggung jawab kepada sejawat, yaitu bahwa konseler:
1.      Melakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan, keobjektifan, dan kesetiakawanan;
2.      Megembangkan hubungan kerja sama dengan sejawat dan staf administrasi demi terbinanya pelayanan bimbingan dan konseling yang maksimum;
3.      Membangun keadaran tentang perlunya asas kerahasiaan, pernedaan antar data umum dan data pribadi, serta pentingnya konsultasi sejawat;
4.      Menyediakan informasi yang tepat, objektif, luas dan berguna bagi sejawat untuk membantu menangani masalah siswa;
5.      Membantu proses alih tangan kasus.

4. Tanggung jawab kepada sekolah dan masyarakat, yaitu bahwa konselor:
1.      Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap penyimpanan-penyimpanan yang merugikan siswa;
2.      Memberi tahu pihak-pihak yang bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah, ataupun kekayaan sekolah;
3.      Mengembangkan dan meningkatkan peranan dan fungsi bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan segenap unsur-unsur sekolah dan masyarakat
4.      Membantu pengembangan:
Ø   Kondisi kurikulum dan lingkungan yang baik untuk kepentingan sekolah dan masyarakat;
Ø   Program dan prosedur pendidikan demi pemenuhan kebutuhan siswa dan masyarakat;
Ø   Proses evaluasi dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi sekolah pada umumnya
5.      Bekerjasma dengan lembaga, organisasi, dan perorangan baik sekolah maupun di masyarakat demi  pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah dan masyarakat, tanpa pamrih.

5. Tanggung jawab kepada diri sendiri, bahwa konselor:
1.      Berfungsi (dalam layanan bimbingan dan konseling) secara profesional dalam batas-batas kemampuannya serta menerima tanggung jawab dan konsekuensi dari pelaksanaan fungsi tersebut;
2.      Menyadari kemungkinan pengaruh diri pribadi terhadap pelayanan yang diberikan kepada klien;
3.      Memonitor bagaimana diri sendiri berfungsi, dan bagaimana tingkat keefektifan pelayanan serta menahan segala sesuatu kemungkinan merugikan klien;
4.      Selalu mewujudkan prakarsa demi peningkatan dan pengembangan pelayanan profesional melalui dipertahankannya kemampuan profesional konselor, dan melaui penemuan-penemuan baru.

6. Tanggung jawab kepada profesi, yaitu bahwa konselor:
1.      Bertindak sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri sendiri sebagai konselor dan profesi;
2.      Melakukan penelitian dan melaporkan penemuannya sehingga memperkaya khasanah dunia bimbingan dan konseling;
3.      Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan organisasi profesional bimbingan dan konseling baik ditempatnya sendiri, di daerah, maupun dalam lingkungan nasional;
4.      Menjalankan dan mempertahankan standar profesi bimbingan dan konseling serta kebijaksanaan yang berlaku berkenaan dengan pelayanan bimbingan dan konseling;
5.      Membedakan dengan jelas mana pernyataan yang bersifat pribadi dan mana pernyataan yang menyangkut profesi bimbingan serta memperhatikan dengan sungguh-sungguh implikasiya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa pemberian bimbingan dan konseling di sekolah sangat penting untuk perkembangan peserta didik. Dimana dalam bimbingan mencangkup bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier, sehingga dengan adanya pemberian bimbingan ini diharapkan peserta didik bisa lebih mengarahkan dirinya untuk lebih baik serta bisa mengembangkan bakat, minatnya terutama dalam pemilihannya untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, dan membantu dalam mengarahkan bidang kerja yang sesuai dengan bakat, minat peserta didik.
Selain itu ruang lingkup bimbingan konseling di sekolah kaitannya dengan pelayanan BK mencakup bidang kurikulum, administrasi, dan juga kesiswaan yang semuanya saling mendukung. Konselorpun mempunyai tanggung jawab baik bagi peserta didik, Sekolah, masyarakat, dirinya sendiri juga profesinya sebagai konselor.










DAFTAR PUSTAKA
Marsudi,Saring,dkk.2003. Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Surakarta:
           Muhammadiyah University Press.
Suryosubroto,B.2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Wawasan Baru
         Beberapa Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan
         Khusus.Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf,Syamsu.Nurihsan,A.J.2011. Landasan Bimbingan Konseling. Yogjakarta:
         PT Remaja Rosdakarya.
Adhiputra,A.A.N. 2012. Bimbingan dan Konseling Aplikasi di SD dan Taman
         Kanak-kanak. Denpasar:Graha Ilmu.
Asmani,JM. 2010. Panduan Efektif Bimbingan Konseling Di Sekolah. Jogjakarta:

          Diva Press.

My Story "Gladi Tangguh"


Gladi tangguh 2014
SALAM TANGGUH
SALAM PERSAHABATAN
SALAM PRAMUKA
Alasan saya mengikuti pramuka adalah saya ingin mengetahui dan memperdalam apa yang ada dalam pramuka. Jujur saya adalah orang awam dalam pramuka. Saya tidak begitu aktif dalam pramuka, sejak SD – SMA. Awalnya saya belum begitu tertarik sama kegiatan pramuka, namun lama kelamaan saya jadi tertarik. Setelah saya mengikuti pramuka banyak hal yang saya dapatkan dari pramuka. Di pramuka saya mendapatkan banyak pelajaran. Menurut saya dengan kita mempelajari pramuka, kita bisa Belajar Semuanya. Belajar semua maksudnya adalah dengan pramuka kita bisa belajar tentang disiplin baik dalam kegiatan pramuka , kegiatan yang lain maupun dalam kegiatan sehari- hari. Misal disiplin bagaimana kita menghargai waktu, disiplin bagaimana kita berpakaian rapih, disiplin bagaimana kita bisa mengikuti dan mentaati aturan yang ada dan masih banyak lagi. Dengan pramuka kita bisa mempunyai banyak teman , dan mereka semua bagaikan saudara bagi kita. Kita bisa belajar bagimana kita menghargai orang lain, berbagi kepada orang lain berteman sama siapapun tanpa memandang ras, suku, agama dan status sosial baik yang kurang mampu maupun yang mampu, dimana kita semua adalah saudara sprti yg dikatakan dalam al-quran. Dengan pramuka kita bisa belajar tentang berbagai pelajaran misal belajar ahlak, mempelajari alam sekitar, belajar berinteraksi dengan orang lain, belajar memasak, belajar mandiri dll. Dengan pramuka kita bisa kemana-mana seperti yang dikatakan Kak Sinta. Dengan pramuka kita bisa mendapatkan banyak pengalaman .Dan masih banyak lagi pelajaran yang bisa kita dapatkan dari pramuka.
Kemarin tepatnya Sabtu ,8 & Minggu, 9 Februari 2014 telah mengikuti kegiatan pramuka gladi tangguh 2014 yang berangkat pd Jumat sore,7 Februari 2014. 3 kata MENGESANKAN, MENGAGUMKAN, MENYENANGKAN”
Kami berangkat pada jumat,7 Februari2014 sekitar jam 15.25. Dengan terlebih dahulu upacara pemberangkatan dan shalat ashar. kegiatan ini cukup mengasikan dan menyenangkan bagi ku. Mulai dari perjalanan berangkat sampai pulang lagi. Dalam perjalanan saya mendapatkan pengalaman mengasikan, walaupun hujan tapi itu tidak memudarkan rasa semangatku dan kawan’’ mengikuti kegiatan ini. Ditambah pemandangan yang begitu mengagumkan, indah, sejuk , jalan yang berliku-liku membuat kami semua berirama kesana-kemari dalam truk bagaikan arus air yang mengikuti irama angin.
Sesampainya di tempat tujuan kami semua disambut dengan hangat oleh kka panitia yang sudah sampai duluan. Dan kami semua makan bersama-sama dalam satu tempat, anak yang membawa makanan berbagi makanannya dg yg lain , membuat makanan ini terasa enak walaupun dengan lauk yg sederhana dan seadanya , tapi kebersamaan itulah yang membuat makan itu menjadi sangat lezat,bermakna dan mengasikkan. Kami juga melakukan shalat berjamaah. Untuk mengisi waktu kha sinta menceritakan pengalamannya dalam pramuka dan itu memberi masukan serta membuatku tambah semangat mengikuti dan mempelajari pramuka. Setelah waktu cukup malam kami pun tidur. Dimana yg rencananya mau bikin bivak, tapi karena cuaca tidak mendukung (hujan) jadi kami semua tidur di tempat yg sudah disediakan oleh panitia.
Sabtu, 8 Februari 2014 .Pagi jam 03.30 kami semua bangun , mandi untuk melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Setelah itu peserta beserta panitia olah raga (senam pagi) bersama serta permainan kecil yang mengasikkan. Setelah berolah raga para peserta yg jumlahnya 28 makan bersama. Makanan itu kami makan secara bergantian dengan teman yang lain, dan dalam hitungan 5 menit peserta disuruh menghabiskan semua makanan itu. Ada yang pingin muntah karena kebanyakan, ada yang sudah kenyang namun tetap mencoba menghabiskan makanan itu, teman yg sudah habis makannya membantu teman lain yg belum habis makannanya. Peserta diberi minum 1 gelas, dan harus cukup untuk semua peserta (jmlh28).
Kegiatan selanjutnya adalah para peserta berjelajah. Sebelum berjelajah para peserta mengumpulkan semua makanannya. Panitia membagi makanan dan minuman kepada tiap reka (kelompok) sama rata , tiap reka ada yg 5 orang dan 6 orang .Ada 5 reka dan saya sendiri reka 2. Tiap reka harus bawa 1 tas dan harus cukup dengan semua barang’’ tiap anggota dalam reka itu. Setelah itu kami pun mulai berjelajah sesuai kelompok yg sudah ditentukan sebelumnya serta diawasi oleh salah satu panitia supaya kita tidak tersesat, dan mengikuti jejak (tanda) yang sudah dibuat panitia . Dalam perjalanan kami berjalan sambil bercengkrama dengan teman lain serta bergantian membawa tas dengan anggota teman yg lain dalam reka masing- masing, perjalannya cukup jauh, namun dengan pemandangan yang indah dan sejuk membuat rasa capek itu hilang. Dalam penjelajahan ini ada 3 pos yang harus peserta lalui. Kami pun akhirnya sampai di pos pertama ( KOMPAS). Disini kami satu persatu diuji dalam menggunakan kompas, yang di nilai ketepatan dalam pengukuran dg kompas sesuai yang telah ditentukan panitia. Setelah selesai panitia baru memberikan pengarahan tentang seputar kompas dan cara penggunaannya. Setelah itu kami semua lanjut berjalan untuk k pos 2.Reka 2 sempat kesasar namun dibantu oleh panitia dan mengarahkan kami ke jalan yg seharusnya. Perjalanan yang naik turun bukit, licin membuat kami semua harus berhati-hati dan saling berpegangan tangan ketika turun atau pun di tempat yang licin. Dan akhirnya kamipun sampai pada pos yang ke-2 ( PBB ). Di sini kami diuji , bagaimana kita memimpin pasukan. Yang di nilai Ketegasan, ketepatan dan suara. Setelah semua peserta dijui, panitia baru memberikan pengarahan bagaimana memimpin pasukan yang benar. Kami pun melanjutkan ke pos berikutnya. Di perjalannan kami  makan dan berbagi makanan dengan anggota yg lain. Akhirnya sampai juga pada pos yang ke-3 ( PPBD ). Disini peserta dijui , bagaimana cara mengatasi pertolongan pertama pada kecelakaan. Misal mana yang harus di dahulukan jika ada orang yg meninggal, sakit parah dan sakit ringan dalam waktu serta tempat yang sama. Setelah itu kami pun kembali ke tempat istirahat. Dan shalat dzhuhr berjamaah. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu berjelajah kedesa dimana sebelumnya shalat ashar terlebih dahulu, peserta harus mengumpulkan sampah botol plastik sebanyak- banyaknya. Walaupun hujan-hujan kami semua tetap semangat, ceria, senang hati dalam mencari botol plastik.
Setelah shalat isa berjamaah kami pun makan. Dan tiba waktunya untuk Upacara penyalaan api unggun , karena cuaca hujan jadi dilakukan di dalam ruangan. Walaupun begitu upacara berjalan dengan lancar. Acara selanjutnya adalah pensi ,tiap reka menpertunjukan hiburannya, ada yg drama, musikalisasi puisi dll. Diselingi juga hiburan dari panitia, sehingga kami semua baik peserta maupun panitia bergoyang, bersuka ria serta ketawa bersama. Setelah itu kami bersama-sama menonton film dan photo”  kegiatan yang tadi, sambil ketawa bareng melihat photo yang lucu-lucu. Waktu mulai tengah malam , kami pun tidur.
Minggu,9 Februari 2014 , jam 03.30 kami semua bangun dan melaksanakan shalat subuh berjamaah. Setelah itu kami semua berolah raga dengan permainan yang asik dan menyenangkan, setelah itu kami semua berjalan untuk kegiatan selanjutnya yaitu repling. Kegiatan ini cukup menantang adrenalin , begitu asik, seru dan bikin ketagihan bagi yang suka sama permainan yang ekstriem serta rugi kalau tidak mencoba permainan yang satu ini. Dalam permainan ini ada 3 yang harus kita yakini yaitu : Percaya pada Tuhan, Percaya pada alat dan Percaya pada diri sendiri. Dengan percaya itu kita pasti bisa dan tidak nervous (grogi). Setelah selesai kami pun berbenah.
Tanpa terasa akhirnya tiba untuk upacara penutupan gladi tangguh 2014 tepatnya pukul 12 siang. Setelah itu kami semua berphoto bersama.Dan kami semua pulang ke rumah masing-masing. Diperjalanan pulang terasa begitu sedih, terharu, senang campur jadi satu. Karena kita tidak tahu apakah kita semua bisa kumpul seperti itu lagi apa tidak. Namun saya berharap kehangatan itu akan selalu terjaga meski kita semua tidak bersama lagi.

KESAN- KESAN
Kegiatan ini begitu mengesankan, mengagumkan, menyenangkan dan bermakna bagi ku. Disini saya mendapatkan banyak pelajaran, mulai dari persahabatan, belajar bagaimana kita menghargai orang lain ,menghargai pendapat orang lain , kebersamaan, melatih kekompakan, belajar kreatif . Saya juga belajar bagaimana kita disiplin, disiplin menghargai waktu dengan kita melaksanakan shalat 5 waktu tepat waktu, bangun pagi, disiplin menghargai makanan dengan tidak membuang makanan , disiplin menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena begitu mengagumkan alam semesta ciptaan Tuhan ini. Menghormati , menjaga lisan kita bahwa kita didunia ini tidak hidup sendiri dan berdampingan dengan dunia lain. Saya mendapat pelajaran bagaimana kita mengendalikan ego, jengkel ataupun yang lain, bahwa kita harus saling peduli dengan orang lain, memaafkan dan berintrospeksi diri. Disini belajar menguji mental dan keberanian kita. Begitu banyak lagi kesan dan manfaat yang bisa saya dapatkan dari kegiatan ini yang tidak semua bisa diucapkan dengan kata- kata. Dan yang paling berkesan buat saya, ketika ada seseorang dan orang itu adalah orang yang saya kagumi mengucapkan Nunung You is The Best ”. Mungkin menurut orang lain kata itu biasa, namun bagi ku itu Luar Biasa . Kata itu sudah lebih dari cukup yang merupakan hadiah terindah dan berkesan bagiku, yang membuatku semangat dan selalu tersenyum jika aku mengingatnya JJ. TERIMAKASIH kkha pramuka, dengan pramuka, dengan mengikuti kegiatan ini begitu banyak kesan yang mendalam yang tidak semua bisa saya katakan disini. Kkha semua LUAR BIASA J.
SARAN DAN KRITIK

Untuk jadwal kegiatannya sudah bagus, maaf sebelumnya namun mungkin kkha pramuka khususnya panitia harus lebih solid dan komunikatif lagi jangan lost contect, sehingga semua bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Jika kegiatan itu berkaitan dengan orang banyak diusahakan supaya kkha pramuka musyawarah dan berunding dulu sebelum mengambil keputusan sendiri, walaupun mungkin menurut salah satu pihak setuju, namun alangkah baiknya melakukan musyawarah dulu. Terimakasih J

Desa Citimbang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes

PENGARUH PEREKONOMIAN TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA CITIMBANG
 Nunung Nurhayati
40213164
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Abstract
Desa Citimbang berada di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebgai petani dan pedagang. Namun penghasilan masih tergolong rendah yang berdampak pada pendidikan. Sebagian besar warga Citimbang hanya bisa mengenyam pendidikan sampai SMP. Infrastruktur yang kurang memadai menjadi kendala dalam beraktivitas. Terlebih kurangnya pengelolaan sumber daya alam maupun SDM di desa Citimbang. Sehingga perlu adanya pengelolaan terhadap SDA dan SDM dengan meningkatkan pendidikan di desa Citimbang.
Key word : Pendidikan, Ekonomi, Potensi
PENDAHULUAN
Citimbang merupakan salah satu nama desa yang berada di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Sekilas tentang desa Salem, memiliki 21 Kelurahan/desa dengan luas wilayah 15.209 hektar. Desa Citimbang Kecamatan Salem Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah 760 hektar. Jumlah penduduk desa Citimbang 3000 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1490 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 975 jiwa (2014). Banyaknya rukun tetangga (RT) desa Citimbang ada 7, dan Rukun Warga (RW) desa Citimbang ada 2. (laporan Monografi Desa Kec.Salem Kab. Brebes 2005) . Sebelah Utara desa Citimbang adalah Desa Kadu Manis, sebelah Timur Bantarkawung, sebelah selatan desa Gunung Larang/ Kp Cikuning, dan sebelah barat adalah desa Gunung Sugih. Mayoritas penduduk desa Citimbang bermata pencaharian petani dan masih tergolong rendah. Meskipun demikian masyarakat di sini hampir semua memiliki sepeda motor.
Rendahnya pendapatan ekonomi masyarakat desa Citimbang berpengaruh terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagian besar masyarakat mengenyam pendidikan sampai tingkatan SMP. Keterbatasan ekonomi inilah yang membuat masyarakat khususnya anak muda tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sarana prasarana yang kurang memadai juga memicu desa Citimbang ini masih tergolong desa tertinggal. Berdasarkan uraian yang dipaparkan ini, penulis akan memaparkan faktor apa yang menyebabkan rendahnya pendidikan, bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di desa Citimbang, serta bagaimana menyikapi permasalahn itu.
Konsep Pendidikan
 Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha keras untuk menciptakan pembangnan keehidupan yang lebih beradab dan berbudaya tinggi. Pada zaman modern peranan pendidikan dalam pembangunan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan semakin penting (Zamroni,2000:113). Artinya pembangunan pendidikan yang memberi kesempatan penuh bagi masyarakat adalah penting dan harus diutamakan jika itu dianggap sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Penambahan dan (financial) dapat diperoleh dari kemampuan kita mengelola sektor-sektor yang dimiliki oleh suatu negara menjadi bermuatan ekonomi. Artinya kajian ekonomi adalah bagaimana mempergunakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara, kemudian mengalkulasikannya dalam bentuk hitungan uang. Selanjutnya, hal itu dijadikan sebagai suatu penambahan cadangan atau tabungan untuk selanjutnya dijadikan modal dalam menggerakan ekonomi suatu negara termasuk menggerakan kualitas tenaga pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berpendidikan. sebagaimana dikatakan oleh Samuel Huntington (2001:86) bahwa tingkat perkembangan eknomoni yang lebih baik berpengaruh positif pada peningkatan jumlah publik yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi  dan masyarakat kelas menengah yang lebih besar.
Dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan yang baik akan mampu menciptakan tata kelola ekonomi yang baik pula. Begitu pula sebaiknya, konsep pendidikan yang tidak baik akan melahirkan konsep pembangunan yang tidak seimbang (imbalance). Ini terlihat pada saat sekolah bukan tempat untuk mencari ilmu tetapi untuk mencari ijazah dan ijazah tersebut kemudian dipergunakan untuk mencari pekerjaan. Jika konsep ini terus saja dilanjutkan maka efeknya adalah masyarakat akan cenderung melihat pendidikan atau belajar di sekolah adalah bukan suatu kebutuhan melainkan untuk mendapat kekayaan (materi).
Desa Citimbang khususnya setelah melakukan wawancara ke salah satu anak muda, bahwa yang ada dalam paradigma beliau keinginan untuk melanjutkan sekolah sangat tinggi salah satunya dengan melanjutkan ke sekolah yang bisa langsung kerja. Sehingga sebagian masyarakat di sana lebih cenderung bagaimana mereka bisa bekerja dan mendapat uang. Dan masih sedikit yang berfikiran untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih dari itu. Padahal jika kita lihat, dengan pendidikan cara berfikir kita akan secara sistematis serta pengetahuan/ wawasan kita dalam mengelola sumber daya akan lebih luas dan pasti akan berbeda. Dan seharusnya pemerintah memperhatikan hal ini, potensi semangat warga desa Citimbang begitu antusias tehadap pendidikan, namun karena ada beberapa faktor yang menghambat pendidikan sehingga potensi, bakat yang dimiliki warga di sana kurang disalurkan.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berkonsep pada penciptaan tenaga manusia yang berdasarkan pada pemahaman nilai-nilai dalam kehidupan dan berkesinambungan, atau yang bersifat jangka panjang bukan jangka pendek dan bukan bersifat sementara. ( dikutip : Pendidikan dan investasi sosial)
Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Pendidikan di Desa Citimbang
Penyebab rendahnya pendidikan desa Citimbang adalah adanya ketimpangan pembangunan ekonomi, infrastruktur dan sarana yang kurang memadai menghambat perekonomian masyarakatnya, mengakibatnkan masih bercokolnya jumlah warga miskin dan berpendidikan rendah. Dimana rata-rata kebanyakan pendidikan sampai jenjang SMP. Penyebab lainnya yaitu sosial ekonomi yang kurang akan membatasi kesempatan belajar sehingga menimbulkan kesulitan pada anak.
Dalam sebuah buku di jelaskan bahwa ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa (pendidikan). Peserta didik yang sedang belajar selain membutuhkan sandang, makan, dan sebagainya juga membutuhkan fasilitas untuk belajar. Menurut Abraham Maslow manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya, dan kebutuhan itu akan ia peroleh secara bertahap (step by step). Penduduk yang banyak bisa menjadi modal yang berharga jika tingkat pendidikannya tinggi dan kesehatan yang baik. Walaupun hampir 90 % sudah mengenyam tingkat SD, namun yang bisa melanjutkan ke tingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi sedikit. Hambatan yang utama dihadapi penduduk desa Citimbang adalah keterbatasan dana untuk menyekolahkan anak-anak. Walaupun pemerintah sudah mewajibkan sekolah 9 tahun dan membebaskan uang sekolah seperti dengan adanya beasiswa, tapi keterbatasan dan penghasilan ekonomi keluarga memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak-anak lebih lanjut. Hal ini dapat dipahami mengingat sekolah tidak hanya bayar uang sekolah melainkan seragam, buku, uang jajan dan pungutan sekolah.
Pembangunan SMP Negeri 7 Satu Atap di desa Citimbang yang didirikan pada bulan Juli 2013, disambut hangat oleh masyarakat. Dengan pembangunan sekolah ini antusias anak muda dalam pendidikan tinggi. Sehingga lebih dekat dibanding perjalanan yang tadinya ke Desa Salem. Di Desa Citimbang juga terdapat 1 SD, 1 MA, 2 TK, terdapat 2 buah bangunan mesjid dan 6 mushola (data statistik desa Citmbang 2014). Meskipun fasilitas di desa Citimbang kurang memadai, tetapi sebenarnya jauh dari fasilitas itu sendiri menjadi pembelajaran yang bagus bagi anak-anak di desa tersebut karena mereka terbiasa dengan kerja keras, tantangan dan untuk tidak patah semangat serta motivasi yang tinggi. Motivasi merupakan kekuatan yang menggerakan seseorang untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya. (Abraham Maslow). Itu keuntungan dari masyarakat desa Citimbang. Masyarakat desa cenderung minder, sebetulnya jika orang desa mampu merubah pandangannya dan sikap mender itu, masyarakat desa memiliki daya tahan yang tinggi terhadap berbagai macam permasalahan dan goncangan yang jauh lebih tinggi dibanding masyarakat kota.
Dapat dipahami bahwa keadaan ekonomi keluarga sangat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga, artinya bila ekonomi keluarga sangat minim maka akan menuntut orang tuanya untuk berusaha mencari nafkah buat keluarganya. Hal ini tidak jarang dilakukan oleh kedua orang tua. Bila kedua orang tua sudah disibukan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, maka anggota keluarganya (anak) akan kurang bimbingan dan pembinaan dari oran tua akan berakibat pada moral dan tingkah laku kehidupan yang tidak terarah. Oleh karena itu pemerintah harus mmemperhatikan masyarakatnya agar anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan minimal SMA/sederajat, supaya tingkat pendidikan di Indonesia meningkat khususnya di desa Citimbang.
Potensi Dibalik Masalah Desa Citimbang
Pertumbuhan ekonomi dunia sekarang ini tidak lepas dari pengaruh globalisasi, hampir semua negara mendapat pengaruh dari globalisasi termasuk Indonesia. Perkembangan ekonomi makro berpengaruh juga pada bidang pendidikan. Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang sangat menentukan. Namun ada hal yang lebih menentukan hidup matinya sebuah organisasi yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya. Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan untuk menunjang kelancaran proses pendidikan.
Namun pada kenyataanya perekonomian di Desa Citimbang masih minim, sehingga menjadi kendala dalam pendidikan di masyarakatnya. Mata pencaharian penduduk desa Citimbang sebagai petani, kebun, pedagang, berternak serta pertanian di sana hanya untuk konsumsi sehari-hari. Padahal potensi untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sana bisa dilakukan. Melihat kondisi geografis yang cukup memukau, pemandangan yang indah, asri, udara sejuk karena di sekeliling banyak pepohonan. Hal itu menjadi panorama yang indah dan menyejukan. Kondisi daerah yang berbukit-bukit menghadirkan keindahan tersendiri, desa Citimbang juga bisa dijadikan sebagai wisata alam khususnya bagi pencinta alam dan bagi masyarakat yang sekedar ingin menenangkan pikiran, refreshing menghilangkan kejenuhan yang tiap hari menghirup polusi-polusi.
Kebudayaan masyarakat desa Citimbang seperti jaipongan yang diadakan jika ada hajatan. Adanya pengajian rutin yang dilaksanakan hampir 3 kali dalam seminggu yang diikuti oleh masyarakat di sana baik ibu/bapak maupun anak-anak, namun kebanyakan ibu-ibu ( Bpk Kasno selaku KepDes Citimbang ).
Akses jalan menuju desa Citimbang saat ini masih menggunakan satu jalur yaitu melalui desa Gunung Sugih. Jalan yang lumayan bagus membuat adrenalin tersendiri untuk menuju desa Citimbang. Saat ini jalan-jalan sudah mulai ada perbaikan dan di aspal pada tahun 2013, walau masih ada jalan yang belum diperbaiki. Rencana akan ada pembangunan jalan sekitar 2016 yang menghubungkan desa Citimbang dan desa Kadumanis, untuk mempermudah aktivitas dan transportasi di desa itu.
Dari permasalahan yang beragam ini, penduduk bisa mengambil hikmah sekaligus peluang. Kenapa dikatakan peluang ? Peluang untuk bisa mengembangkan desa ini menjadi lebih maju baik dari segi ekonomi, sarana prasarana, terutama pendidikan, tergantung bagaimana kita bisa mensiasati dan mencari point-point pada setiap masalah yang ada.
Dalam buku William Schweke, Smart Money: Education and Development (2004) memberi afirmasi bahwa pendidikan bukan saja akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, memiliki pengetahuan, dan keterampilan serta menguasai teknologi tetapi juga menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem seperti penangguran, narkoba dan lain-lain.
Salah satu aspek yang menentukan kualitas manusia yaitu melalui pendidikan. Lewat pendidikan seseorang dianggap memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuannya seseorang diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik.
Solusi Mengatasi perekonomian di Desa Citimbang
Menurut saya perlu adanya pengelolaan SDA dengan tanpa merusak hutan, memanfaatkan lahan yang secara strategis bisa dijadikan wisata alam jika dikelola lebih lanjut. Pertanian yang ada diusahakan supaya lebih ditingkatkan supaya hasilnya bisa di ekspor ke daerah lain. Menggunakan lahan yang ada secara optimal dan bisa bernilai baik materi maupun non materi. Peningkatan kualitas SDM di desa Citimbang perlu diperhatikan terutama infrastruktur yang ada, misal dengan adanya sekolah di luar jam pelajaran (Bermain sambil belajar), Tenaga pendidik perlu, orang tua, dan masyarakat ikut andil dalam memotivasi siswa untuk terus semangat dalam pendidikan dan memberikan pengarahan tentang pentingnya pendidikan bagi kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian serta wawasan seseorang agar mampu lebih bekerja secara produktif baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya semakin tinggi pendidikan , hidup seseorang akan makin berkualitas. Dalam kaitannya perekonomian secara umum semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut.Rendahnya pendidikan di desa Citimbang salah satunya faktor ekonomi, namun sebenarnya masyarakat desa Citimbang memiliki potensi yang bisa mengembangkan perekonomian di daerah itu, dengan memanfaatkan lingkungan di sekitar, meningkatkan pengetahuan tenang pentingnya pendidikan sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu perlu upaya dari pemerintah pusat, daerah maupun warga setempat untuk melestarikan lingkungan demi meningkatkan mutu pendidikan di desa Citimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran .Juni 20114. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 68
tahun 2012. Salem.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. 2005. Kecamatan Salem
dalam Angka Tahun 2005 Kerjasama BAPPEDA Kab Brebes BPS Kab.Brebes. Brebes: BPS Kabupaten Brebes.
Suyono,Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
          Rosdakarya.
Yusuf,Rusli. 2011. Pendidikan dan Investasi Sosial. Bandung:Alfabeta.
Cahyanandiyasmoro.Y.A. “Tingkat Pendidikan Rendah (Masalah Sosial)”.
Mardiyanti,devi. “Landasan Ekonomi Pendidikan”. Diakses dari
Nurul,Hilda. “Peran Pendidikan dalam Menyejahterakan Masyarakat Pedesaan”.
          Diakses dari http://hildanurul.wordpress.com
Wardhani.Y.L. “Peran Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Diakses

Wawancara
Wawancara dengan bapak Kasno  pada Senin,7 Juli 2014 pukul 14: 23
Wawancara dengan bapak Darisno pada Senin, 7 Juli 2014 pukul 14:23
Wawancara dengan bapak Komarudin pada Senin, 7 Juli 2014 pukul 14:45
Wawancara dengan Mba Linda pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:47
Wawancara dengan ibu Sur pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:25
Wawancara dengan ibu Karsi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:15
Wawancara dengan Bapak Sarkam pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:15
Wawancara dengan Ibu Ruinah pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan ibu Sindi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan Ibu Daski pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:33
Wawancara dengan Ibu Ruyi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12: 30
Wawancara dengan Ibu Casri pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan Bapak Hariri pada hari Rabu,9 Juli 2014 pukul 13:10