Selasa, 15 Juli 2014

Desa Citimbang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes

PENGARUH PEREKONOMIAN TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA CITIMBANG
 Nunung Nurhayati
40213164
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Abstract
Desa Citimbang berada di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebgai petani dan pedagang. Namun penghasilan masih tergolong rendah yang berdampak pada pendidikan. Sebagian besar warga Citimbang hanya bisa mengenyam pendidikan sampai SMP. Infrastruktur yang kurang memadai menjadi kendala dalam beraktivitas. Terlebih kurangnya pengelolaan sumber daya alam maupun SDM di desa Citimbang. Sehingga perlu adanya pengelolaan terhadap SDA dan SDM dengan meningkatkan pendidikan di desa Citimbang.
Key word : Pendidikan, Ekonomi, Potensi
PENDAHULUAN
Citimbang merupakan salah satu nama desa yang berada di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Sekilas tentang desa Salem, memiliki 21 Kelurahan/desa dengan luas wilayah 15.209 hektar. Desa Citimbang Kecamatan Salem Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah 760 hektar. Jumlah penduduk desa Citimbang 3000 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1490 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 975 jiwa (2014). Banyaknya rukun tetangga (RT) desa Citimbang ada 7, dan Rukun Warga (RW) desa Citimbang ada 2. (laporan Monografi Desa Kec.Salem Kab. Brebes 2005) . Sebelah Utara desa Citimbang adalah Desa Kadu Manis, sebelah Timur Bantarkawung, sebelah selatan desa Gunung Larang/ Kp Cikuning, dan sebelah barat adalah desa Gunung Sugih. Mayoritas penduduk desa Citimbang bermata pencaharian petani dan masih tergolong rendah. Meskipun demikian masyarakat di sini hampir semua memiliki sepeda motor.
Rendahnya pendapatan ekonomi masyarakat desa Citimbang berpengaruh terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya. Sebagian besar masyarakat mengenyam pendidikan sampai tingkatan SMP. Keterbatasan ekonomi inilah yang membuat masyarakat khususnya anak muda tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sarana prasarana yang kurang memadai juga memicu desa Citimbang ini masih tergolong desa tertinggal. Berdasarkan uraian yang dipaparkan ini, penulis akan memaparkan faktor apa yang menyebabkan rendahnya pendidikan, bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di desa Citimbang, serta bagaimana menyikapi permasalahn itu.
Konsep Pendidikan
 Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha keras untuk menciptakan pembangnan keehidupan yang lebih beradab dan berbudaya tinggi. Pada zaman modern peranan pendidikan dalam pembangunan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan semakin penting (Zamroni,2000:113). Artinya pembangunan pendidikan yang memberi kesempatan penuh bagi masyarakat adalah penting dan harus diutamakan jika itu dianggap sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Penambahan dan (financial) dapat diperoleh dari kemampuan kita mengelola sektor-sektor yang dimiliki oleh suatu negara menjadi bermuatan ekonomi. Artinya kajian ekonomi adalah bagaimana mempergunakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara, kemudian mengalkulasikannya dalam bentuk hitungan uang. Selanjutnya, hal itu dijadikan sebagai suatu penambahan cadangan atau tabungan untuk selanjutnya dijadikan modal dalam menggerakan ekonomi suatu negara termasuk menggerakan kualitas tenaga pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berpendidikan. sebagaimana dikatakan oleh Samuel Huntington (2001:86) bahwa tingkat perkembangan eknomoni yang lebih baik berpengaruh positif pada peningkatan jumlah publik yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi  dan masyarakat kelas menengah yang lebih besar.
Dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan yang baik akan mampu menciptakan tata kelola ekonomi yang baik pula. Begitu pula sebaiknya, konsep pendidikan yang tidak baik akan melahirkan konsep pembangunan yang tidak seimbang (imbalance). Ini terlihat pada saat sekolah bukan tempat untuk mencari ilmu tetapi untuk mencari ijazah dan ijazah tersebut kemudian dipergunakan untuk mencari pekerjaan. Jika konsep ini terus saja dilanjutkan maka efeknya adalah masyarakat akan cenderung melihat pendidikan atau belajar di sekolah adalah bukan suatu kebutuhan melainkan untuk mendapat kekayaan (materi).
Desa Citimbang khususnya setelah melakukan wawancara ke salah satu anak muda, bahwa yang ada dalam paradigma beliau keinginan untuk melanjutkan sekolah sangat tinggi salah satunya dengan melanjutkan ke sekolah yang bisa langsung kerja. Sehingga sebagian masyarakat di sana lebih cenderung bagaimana mereka bisa bekerja dan mendapat uang. Dan masih sedikit yang berfikiran untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih dari itu. Padahal jika kita lihat, dengan pendidikan cara berfikir kita akan secara sistematis serta pengetahuan/ wawasan kita dalam mengelola sumber daya akan lebih luas dan pasti akan berbeda. Dan seharusnya pemerintah memperhatikan hal ini, potensi semangat warga desa Citimbang begitu antusias tehadap pendidikan, namun karena ada beberapa faktor yang menghambat pendidikan sehingga potensi, bakat yang dimiliki warga di sana kurang disalurkan.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berkonsep pada penciptaan tenaga manusia yang berdasarkan pada pemahaman nilai-nilai dalam kehidupan dan berkesinambungan, atau yang bersifat jangka panjang bukan jangka pendek dan bukan bersifat sementara. ( dikutip : Pendidikan dan investasi sosial)
Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Pendidikan di Desa Citimbang
Penyebab rendahnya pendidikan desa Citimbang adalah adanya ketimpangan pembangunan ekonomi, infrastruktur dan sarana yang kurang memadai menghambat perekonomian masyarakatnya, mengakibatnkan masih bercokolnya jumlah warga miskin dan berpendidikan rendah. Dimana rata-rata kebanyakan pendidikan sampai jenjang SMP. Penyebab lainnya yaitu sosial ekonomi yang kurang akan membatasi kesempatan belajar sehingga menimbulkan kesulitan pada anak.
Dalam sebuah buku di jelaskan bahwa ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa (pendidikan). Peserta didik yang sedang belajar selain membutuhkan sandang, makan, dan sebagainya juga membutuhkan fasilitas untuk belajar. Menurut Abraham Maslow manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya, dan kebutuhan itu akan ia peroleh secara bertahap (step by step). Penduduk yang banyak bisa menjadi modal yang berharga jika tingkat pendidikannya tinggi dan kesehatan yang baik. Walaupun hampir 90 % sudah mengenyam tingkat SD, namun yang bisa melanjutkan ke tingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi sedikit. Hambatan yang utama dihadapi penduduk desa Citimbang adalah keterbatasan dana untuk menyekolahkan anak-anak. Walaupun pemerintah sudah mewajibkan sekolah 9 tahun dan membebaskan uang sekolah seperti dengan adanya beasiswa, tapi keterbatasan dan penghasilan ekonomi keluarga memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak-anak lebih lanjut. Hal ini dapat dipahami mengingat sekolah tidak hanya bayar uang sekolah melainkan seragam, buku, uang jajan dan pungutan sekolah.
Pembangunan SMP Negeri 7 Satu Atap di desa Citimbang yang didirikan pada bulan Juli 2013, disambut hangat oleh masyarakat. Dengan pembangunan sekolah ini antusias anak muda dalam pendidikan tinggi. Sehingga lebih dekat dibanding perjalanan yang tadinya ke Desa Salem. Di Desa Citimbang juga terdapat 1 SD, 1 MA, 2 TK, terdapat 2 buah bangunan mesjid dan 6 mushola (data statistik desa Citmbang 2014). Meskipun fasilitas di desa Citimbang kurang memadai, tetapi sebenarnya jauh dari fasilitas itu sendiri menjadi pembelajaran yang bagus bagi anak-anak di desa tersebut karena mereka terbiasa dengan kerja keras, tantangan dan untuk tidak patah semangat serta motivasi yang tinggi. Motivasi merupakan kekuatan yang menggerakan seseorang untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya. (Abraham Maslow). Itu keuntungan dari masyarakat desa Citimbang. Masyarakat desa cenderung minder, sebetulnya jika orang desa mampu merubah pandangannya dan sikap mender itu, masyarakat desa memiliki daya tahan yang tinggi terhadap berbagai macam permasalahan dan goncangan yang jauh lebih tinggi dibanding masyarakat kota.
Dapat dipahami bahwa keadaan ekonomi keluarga sangat mempengaruhi pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga, artinya bila ekonomi keluarga sangat minim maka akan menuntut orang tuanya untuk berusaha mencari nafkah buat keluarganya. Hal ini tidak jarang dilakukan oleh kedua orang tua. Bila kedua orang tua sudah disibukan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, maka anggota keluarganya (anak) akan kurang bimbingan dan pembinaan dari oran tua akan berakibat pada moral dan tingkah laku kehidupan yang tidak terarah. Oleh karena itu pemerintah harus mmemperhatikan masyarakatnya agar anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan minimal SMA/sederajat, supaya tingkat pendidikan di Indonesia meningkat khususnya di desa Citimbang.
Potensi Dibalik Masalah Desa Citimbang
Pertumbuhan ekonomi dunia sekarang ini tidak lepas dari pengaruh globalisasi, hampir semua negara mendapat pengaruh dari globalisasi termasuk Indonesia. Perkembangan ekonomi makro berpengaruh juga pada bidang pendidikan. Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang sangat menentukan. Namun ada hal yang lebih menentukan hidup matinya sebuah organisasi yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya. Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan untuk menunjang kelancaran proses pendidikan.
Namun pada kenyataanya perekonomian di Desa Citimbang masih minim, sehingga menjadi kendala dalam pendidikan di masyarakatnya. Mata pencaharian penduduk desa Citimbang sebagai petani, kebun, pedagang, berternak serta pertanian di sana hanya untuk konsumsi sehari-hari. Padahal potensi untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sana bisa dilakukan. Melihat kondisi geografis yang cukup memukau, pemandangan yang indah, asri, udara sejuk karena di sekeliling banyak pepohonan. Hal itu menjadi panorama yang indah dan menyejukan. Kondisi daerah yang berbukit-bukit menghadirkan keindahan tersendiri, desa Citimbang juga bisa dijadikan sebagai wisata alam khususnya bagi pencinta alam dan bagi masyarakat yang sekedar ingin menenangkan pikiran, refreshing menghilangkan kejenuhan yang tiap hari menghirup polusi-polusi.
Kebudayaan masyarakat desa Citimbang seperti jaipongan yang diadakan jika ada hajatan. Adanya pengajian rutin yang dilaksanakan hampir 3 kali dalam seminggu yang diikuti oleh masyarakat di sana baik ibu/bapak maupun anak-anak, namun kebanyakan ibu-ibu ( Bpk Kasno selaku KepDes Citimbang ).
Akses jalan menuju desa Citimbang saat ini masih menggunakan satu jalur yaitu melalui desa Gunung Sugih. Jalan yang lumayan bagus membuat adrenalin tersendiri untuk menuju desa Citimbang. Saat ini jalan-jalan sudah mulai ada perbaikan dan di aspal pada tahun 2013, walau masih ada jalan yang belum diperbaiki. Rencana akan ada pembangunan jalan sekitar 2016 yang menghubungkan desa Citimbang dan desa Kadumanis, untuk mempermudah aktivitas dan transportasi di desa itu.
Dari permasalahan yang beragam ini, penduduk bisa mengambil hikmah sekaligus peluang. Kenapa dikatakan peluang ? Peluang untuk bisa mengembangkan desa ini menjadi lebih maju baik dari segi ekonomi, sarana prasarana, terutama pendidikan, tergantung bagaimana kita bisa mensiasati dan mencari point-point pada setiap masalah yang ada.
Dalam buku William Schweke, Smart Money: Education and Development (2004) memberi afirmasi bahwa pendidikan bukan saja akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, memiliki pengetahuan, dan keterampilan serta menguasai teknologi tetapi juga menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Pencapaian pendidikan pada semua level niscaya akan meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat. Pendidikan merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem seperti penangguran, narkoba dan lain-lain.
Salah satu aspek yang menentukan kualitas manusia yaitu melalui pendidikan. Lewat pendidikan seseorang dianggap memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuannya seseorang diharapkan dapat membangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik.
Solusi Mengatasi perekonomian di Desa Citimbang
Menurut saya perlu adanya pengelolaan SDA dengan tanpa merusak hutan, memanfaatkan lahan yang secara strategis bisa dijadikan wisata alam jika dikelola lebih lanjut. Pertanian yang ada diusahakan supaya lebih ditingkatkan supaya hasilnya bisa di ekspor ke daerah lain. Menggunakan lahan yang ada secara optimal dan bisa bernilai baik materi maupun non materi. Peningkatan kualitas SDM di desa Citimbang perlu diperhatikan terutama infrastruktur yang ada, misal dengan adanya sekolah di luar jam pelajaran (Bermain sambil belajar), Tenaga pendidik perlu, orang tua, dan masyarakat ikut andil dalam memotivasi siswa untuk terus semangat dalam pendidikan dan memberikan pengarahan tentang pentingnya pendidikan bagi kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN
pendidikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berkembangnya kesempatan untuk meningkatkan kesehatan, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian serta wawasan seseorang agar mampu lebih bekerja secara produktif baik secara perorangan maupun kelompok. Implikasinya semakin tinggi pendidikan , hidup seseorang akan makin berkualitas. Dalam kaitannya perekonomian secara umum semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa tersebut.Rendahnya pendidikan di desa Citimbang salah satunya faktor ekonomi, namun sebenarnya masyarakat desa Citimbang memiliki potensi yang bisa mengembangkan perekonomian di daerah itu, dengan memanfaatkan lingkungan di sekitar, meningkatkan pengetahuan tenang pentingnya pendidikan sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu perlu upaya dari pemerintah pusat, daerah maupun warga setempat untuk melestarikan lingkungan demi meningkatkan mutu pendidikan di desa Citimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran .Juni 20114. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 68
tahun 2012. Salem.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. 2005. Kecamatan Salem
dalam Angka Tahun 2005 Kerjasama BAPPEDA Kab Brebes BPS Kab.Brebes. Brebes: BPS Kabupaten Brebes.
Suyono,Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
          Rosdakarya.
Yusuf,Rusli. 2011. Pendidikan dan Investasi Sosial. Bandung:Alfabeta.
Cahyanandiyasmoro.Y.A. “Tingkat Pendidikan Rendah (Masalah Sosial)”.
Mardiyanti,devi. “Landasan Ekonomi Pendidikan”. Diakses dari
Nurul,Hilda. “Peran Pendidikan dalam Menyejahterakan Masyarakat Pedesaan”.
          Diakses dari http://hildanurul.wordpress.com
Wardhani.Y.L. “Peran Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Diakses

Wawancara
Wawancara dengan bapak Kasno  pada Senin,7 Juli 2014 pukul 14: 23
Wawancara dengan bapak Darisno pada Senin, 7 Juli 2014 pukul 14:23
Wawancara dengan bapak Komarudin pada Senin, 7 Juli 2014 pukul 14:45
Wawancara dengan Mba Linda pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:47
Wawancara dengan ibu Sur pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:25
Wawancara dengan ibu Karsi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:15
Wawancara dengan Bapak Sarkam pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 13:15
Wawancara dengan Ibu Ruinah pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan ibu Sindi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan Ibu Daski pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:33
Wawancara dengan Ibu Ruyi pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12: 30
Wawancara dengan Ibu Casri pada hari Senin, 7 Juli 2014 pukul 12:30
Wawancara dengan Bapak Hariri pada hari Rabu,9 Juli 2014 pukul 13:10







Tidak ada komentar:

Posting Komentar