Senin, 19 Januari 2015

Sebuah Kata sebuah Makna

Video ini, percobaan pertama yang aku buat,, sekedar refreshing, pingin mencoba-coba utak atik ini notebook,,,,,
soo...
maaf yaa kalau kurang dari sempurna,, namun kritik dan saran yang konstruktif aku tunggu dari teman-teman lohhh,,,
 makasih sebelumnya....

By: @Nuhyzhi_Raksadirana

Kamis, 15 Januari 2015

PERKEMBANGAN FISIK MASA DEWASA






“PERKEMBANGAN FISIK MASA DEWASA



A.      PEMBAGIAN MASA DEWASA
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu:
1.      Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21 sampai 40 tahun.
Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal  motivasi untuk meraih sesuatu yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
1.      Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
2.       Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan menjadi masa kesuburan yang baik
3.      Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
4.      Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.


2.      Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1.      Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih pendek
2.      Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut.
3.      Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4.      Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
5.      Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata berkurang.
6.      Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
7.      Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak;
8.      Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan menopause merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak berguna) peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
1.      Sistem reproduksi menurun dan berhenti
2.      Penampilan kewanitaan menurun
3.      Ketidaknyamanan fisik
4.      Berat badan bertambah
5.      Penonjolan pada jari
6.      Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
1.      Rusaknya fungsi organ seksual
2.      Nafsu seksual menurun
3.      Penampilan kelakian menurun
4.      Gelisah akan kepribadian
5.      Ketidaknyamanan fisik
6.      Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.

3.      Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Ciri-ciri fisik lansia, yaitu:
1.      Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, kadang-kadang ada sebagian fungsi organ tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi
2.      Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
3.      Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
4.      Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut dan harus lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
5.      Biji mata menyusut
6.      Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
7.      Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering  dan keriput. Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas. Warna merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk
8.      Tulang-tulang menjadi rapuh
9.      Tulang belakang menjadi bungkuk.
B.     CIRI-CIRI MANUSIA DEWASA
Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya tehadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri. Menurut Yudrik Jahja, 2011:247 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu:
1.      Masa Pengaturan (Settle Down)
2.      Masa Usia Produktif
3.      Masa Bermasalah
4.      Masa Ketegangan Emosional
5.      Masa Keterasingan Sosial
6.      Masa Komitmen
7.      Masa Ketergantungan
8.      Masa Perubahan Nilai
9.      Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
10.  Masa Kreatif

C.    PERKEMBANGAN FISIK
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Dalam pembahasan akan diuraikan beberapa gejala penting dari perkembangan fisik yang terjadi selama masa dewasa, meliputi kesehatan badan, sensor dan perseptual, serta otak.
1.      Kesehatan Badan
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewas ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 sampai 25 tahun, individu memiliki kekuatan terbesar, gerak-gerak refleks mereka sangat cepat. Lebih dari itu, kemampuan reproduktif mereka berada ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi. Sejak usia 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitaf dari pada kualitatif. Secara berangsur-angsur, kekuatan fisik mengalami kemunduran, sehingga lebih mudah terserang penyakit. Akan tetapi, bagaimanapun juga seseorang masih tetap cukup untuk melakukan aktifitas normal. Bahkan bagi orang-orang yang selalu menjaga kesehatan dan melakukan olahraga secara rutin masih terlihat bugar.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama pertengahan masa dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan. Pada umumnya menopause mulai terjadi pada usia sekitar 50 tahun, tetapi ada juga yang sudah mengalami menopause pada usia 40. Peristiwa menopause disertai dengan berkurangnya homon estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak menimbulkan problem psikologis. Tetapi, bagi sebagian lain menopause telah menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala psikologis, termasuk depresi dan hilangnya ingatan. Sejumlah studi belakangan ini menunjukkan bahwa problem-problem tersebut sebenarnya lebih disebabkan oleh reaksi terhadap usia tua yang dicapi oleh wanita dalam suatu masyarakat yang sengat menghargai anak-anak muda dari pada peristiwa menopause itu sendiri (Feldman,1996 dalam Desmita,2009:235).
Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara karena tidak ada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haid pada perempuan. Lebih dari itu,laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah anak-anak sampai memasuki usia tua.  Hanya beberapa kemunduran fisik juga terjadi secara berangsur-angsur, seperti berkurangnya produksi air mani dan frekuensi orgasme yang cenderung merosot.
Penelitian Daniel Levinson dan teman-temannya terhadap 40 orang pria Amerika yang berusia 40 tahun, menemukan bahwa salah satu perubahan penting yang terjadi pada masa dewasa awal ini adalah menurunnya kekuatan fisik dan psikologis. Pada akhir usia 30-an dan awal 40-an, umumnya pria menyadari bahwa dirinya sudah tidak ladi berada di puncak kemudaannya. Dia tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat, dan sedikit tidur. Penglihatan dan pendengarannya mulai berkurang ketajamannya, daya ingatnya melemah, dan sulit sekali untuk belajar dan mengingat informasi tertentu. Dia menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan lebih gampang terkena penyakit parah, sehingga mungkin dapat menimbulkan cacat seumur hidup atau bahkan kematian (Davidoff, 1988 dalam Desmita, 2009:235).
Pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan. Di antara perubahan-perubahan fisik yang paling kentara pada masa tua ini terlihat pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang-tulang menjadi rapuh, mudah patah dan lambat untuk dapat diperbaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga orang tua rentan terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang paru-paru.
2.      Perkembangan Sensori
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin belum kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol. Pada usia antara 40 dan 59 tahun, daya akomodasi mata mengalami penurunan paling tajam. Karena itu, banyak orang pada usia setengah baya mengalami kesulitan dalam melihat objek-objek yang dekat (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236). Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun. Penurunan dalam hal pendengaran ini lebih terlihat pada sensitivitas terhadap nada tinggi. Dalam hal penurunan sensitivitas terhadap nada tinggi ini, terdapat perbedaan jenis kelamin, yakni laki-laki biasanya kehilangan sensitivitasnya terhadap nada tinggi lebih awal dibandingkan pereempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih disebabkan oleh pengaruh pengalaman laki-laki terhadap suara gaduh dalam pekerjaan sehari-hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
Selanjutnya pada masa dewasa akhir, perubahan-perubahan sensori fisik melibatkan indera penglihatan, indera pendengaran, indera perasa, indera pencium, dan indera peraba. Perubahan dalam indera penglihatan pada masa dewasa akhir misalnya tampak pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap perubahan cahaya. Biji mata menyusut dan lensanya menjadi kurang jernih, sehingga jumlah cahaya yang diperoleh retina berkurang. Retina orang tua usia 65 tahun hanya mampu menerima jumlah cahaya sepertiga dari jumlah cahaya yang diperolehnya pada usia 20 tahun (Kline & Schieber, 1985 dalam Desmita, 2009:236). Demikian juga halnya dengan pendengaran, diperkirakan sekitar 70% dari orang usia 75-79 tahun mengalami berbagai jenis permasalahan pendengaran, dan sekitar 15% dari populasi di atas usia 65 tahun mengalami ketulian, yang biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga (Cochela). Sementara itu, penurunan juga terlihat dalam kepekaan terhadap rasa dan bau. Dalam hal ini, kepekaan terhadap rasa pahit dan asam bertambah lebih lama dibandingkan kepekaan terhadap rasa manis dan asin (Santrock, 1995 dalam Desmita, 2009:237).
3.      Perkembangan Otak
Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi, perkembangbiakan koneksi neural (Neural Conection), khususnya bagi orang-orang yang tetap aktif, membantu mengganti sel-sel yang hilang. Hal ini membantu menjelaskan pendapat umum bahwa oragn dewasa yang tetap aktif, baik secara fisik, seksual, maupun secara mental, menyimpan lebih banyak kapasitas mereka untuk melakukan aktivitas-aktivitas demikian pada tahun-tahun selanjutnya.
Pada usia tua, sejumlah neuron, unti-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang. Menurut hasil jumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai 50% selama tahun-tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan bahwa kehilangan itu lebih sedikit. Bagaimanapun  juga, menurut Santrock (1995) dalam Desmita (2009:237), diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
Hilangnya sel-sel otak dari sejumlah orang dewasa di antarnya disebabkan oleh serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum-minuman beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi mental, yang sering disebut dengan kepikunan (Senility). Bahkan, juga dapat menimbulkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit Alzheimer yang di derita 3% dari populasi dunia berusia 75 tahun. Alzheimer dapat merusak kecerdasan pikiran. Pertama-tama Alzheimer menyebabkan memori berkurang, kemudian penalaran dan bahasa memburuk. Sebagai penyakit yang menjalar cepat, setelah 5 hingga 20 tahun, penderita menjadi kehilangan arah, kemudian tidak dapat mengendalikan diri, dan akhirnya kosong secara mental, hidup menjadi merana (Myers, 1996 dalam Desmita, 2009:237).




BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu: Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult), Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood), Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult).
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini.
Bagi kebanyakan orang, awal masa dewas ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 sampai 25 tahun, individu memiliki kekuatan terbesar, gerak-gerak refleks mereka sangat cepat. Lebih dari itu, kemampuan reproduktif mereka berada ditingkat yang paling tinggi. Meskipun pada awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi.
Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin belum kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol. Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Menurut Santrock (1995) dalam Desmita (2009:237), diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.







DAFTAR PUSTAKA

Davidoff, L.L. 1997. Introduction to Psychology. Terj. Mari Juniati. Jakarta: Erlangga.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Feldman, Robert S. 1996. Understanding Psychology. New York: McGraw Hill.

Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kline, D.W. & Scheiber. F. 1985. “Vision and Aging”. Dalam J.E. Birren & K.W. Schei (Ed). Handbook of the Psychology of Aging (2th ed). New York: Van Nostrand Reinhold.

Myers, David G. 1996. Exploring Psychology. New York: Worth Publishers.

Santrock, John W. 1998. Child Development (8th ed). Boston: Massachusetts, dsb: McGraw Hill Companies.

                1995. Life-Span Development (5th ed). Medison:Wm.C.Brown dan Bencmark, Inc.