Selasa, 24 Juni 2014

Cerita Motivasi Dapur Kehidupan

DAPUR KEHIDUPAN

Seorang gadis mengeluh kepada ibunya tentang sulitnya kehidupan yang harus dijalani. Tanpa berkata sepatah pun,sang ibu mengajak anak gadisnya kedapur lalu menyiapkan 3 buah panci yang berisi air mendidih.
Panci pertama diisi dengan wortel,panci kedua diisi dengan telur, panci ketiga diisi dengan kopi. Beberapa menit kemudian, masing” isi panci itu dipindahkan kemangkuk terpisah, si ibu lalu meminta putrinya memotong wortel dan telur dan menghirup aroma kopi.
“ ibu, apa arti semua ini?” tanya putrinya dg nada heran.
“Air panas adalah lambang kesulitan hidup,” Wortel yang dimasukan kedalam air panas menjadi lembek, sedangkan telur menjadi keras, dan kopi mengubah air itu menjadi minuman yang nikmat,” sambung sang ibunya.
“Dalam menghadapi kesukaran hidup, mana yang akan kau pillih,? Apakah engkau akan lembek dan menyerah atau menjadi keras atau engkau mungkin akan mengubah kesulitan menjadi suatu kemenangan? Semuanya terserah padamu karena engkau sendirilah yang menjadi ‘koki’ kehidupanmu,” demikian nasehat sang ibu.
“Pengorbanan adalah melakukan sesuatu dg tulus , menerima apapun konsekuensinya,tidak mengeluh dan tidak menyalahkan orang lain”


Kamis, 12 Juni 2014

Meningkatkan Partisipasi Siswa melalui Pembelajaran PAIKEM GEMBROT di kelas



MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PAIKEM GEMBROT DI DALAM KELAS
Oleh : Nunung Nurhayati
40213164
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ABSTRACT
Moelyarto Tjokrowinoto mengatakan bahwa partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan, bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Partisipasi akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sebagian siswa kurang berpartisipasi salah satunya karena model pembelajaran yang membosankan. Sehingga guru dituntut agar bisa menciptakan kreativitas yang bisa membuat siswa ikut aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Studient Center) , salah satunya dengan pembelajaran PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,Gembira dan Berbobot). Dengan pembelajaran ini siswa dan guru bisa berinteraksi, suasana menyenangkan menjadikan proses belajar menarik.
Key word : Partisipasi, PAIKEM GEMBROT
PENDAHULUAN
Siswa dalam pembelajaran di kelas seharusnya ikut berpartisipasi dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Kemampuan seorang siswa dalam berpartisipasi setiap proses pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yang berlangsung di kelas dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, hidup dan bermakna. Hoofsteed (1971:13) mengatakan bahwa “Partisipasi merupakan turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dalam kegiatan, peran serta aktif dan prooaktif dalam suatu kegiatan”. Sehingga dari pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan partisipasi menuntut siswa untuk berperan serta aktif dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas.
Partisipasi merupakan unsur yang sangat penting sekali bagi keberhasilan belajar siswa, namun sering kali diabaikan oleh sebagian besar guru yang mengajar di sekolah dasar. Seiring dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran maka guru dituntut untuk menguasai dan memilih pendekatan, model, strategi dan metode pembelajaran yang tepat. Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa (Studient Centered) agar siswa terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, salah satu strategi yang harus dikuasai yaitu Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT) diharapkan mampu memotivasi, menstimulus terciptanya dinamika pembelajaran yang sehat dan kondusif yang bermuatan pada peningkatan mutu proses dan hasil belajar.
PARTISIPASI
Partisipasi berasal dari bahasa inggris, “Participate” artinya mengikutsertakan atau pengambilan.“Partisipation”artinya pengambilan bagian atau pengikutsertaan (Jhon F.Echols,1988:419). Menurut Moelyarto Tjokrowinoto Partisipasi adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan, bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut.(1974:37). Menurut Keith Devis Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap yang bersangkutan.(1968:168).
Dalam definisi partisipasi kata kunci pemikirannya adalah keterlibatan emosi dan mental. Dapat dikatakan bahwa partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi siswa dalam pembelajaran merupakan keterlibatan siswa dalam proses untuk mencapai sebuah tujuan yaitu hasil belajar siswa yang memuaskan. Menurut Muhibbin Syah (2003) faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Pertama Faktor Internal (dari dalam individu belajar) aspeknya fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan dan instrumental (guru, kurikulum dan model pembelajaran yang diterapkan).
 Rendahnya partisipasi belajar siswa disebabkan karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta dalam mendesain skenario pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa kurang aktif dan kreatif. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah yang mengakibatkan pembelajaran tampak kering dan membosankan. Kegiatan pembelajaran masih didominasi guru, siswa sebagai objek bukan subyek.
Menurut Gagne dan Briggs dalam Maritins Yamin (2007:84) ada serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan partisipasi siswa, meliputi memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, menjelaskan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa, mengingatkan kompetensi prasyarat, memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep) yang akan dipelajari, memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya, memunculkan aktivitas, memberikan umpan balik, memberikan latihan berupa tes, menyimpulkan setiap materi yang disampaikan.
Prinsip – prinsip Pembelajaran Partisipasi
Prinsip pembelajaran partisipasi, pertama Berdasarkan kebutuhan belajar (learning needs based), pelajar akan belajar secara efektif dalam proses   pembelajaran apabila semua komponen program belajar   dapat   membantu   peserta   didik   untuk   memenuhi   kebutuhannya. Dalam hal ini adalah kebutuhan sebagai guru sesuai dengan tugas dan fungsinya yang sekaligus sebagai fasilitator. Berorientasi pada tujuan kegiatan pembelajaran (learning goals and objectives oriented), dalam kegiatan belajar partisipatif direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang telah diprogramkan. Jadi dalam setiap proses   kegiatan   belajar   diarahakan untuk   mencapai   tujuan   belajar   yang telah disusun oleh sumber belajar/ guru dan peserta didik. Berpusat pada peserta didik (participant centered), dalam kegiatan belajar partisipatif itu  dilakukan atas  dasar     kesesuaian dengan latar belakang kehidupan peserta didik. Latar belakang kehidupan meliputi pendidikan, pergaulan, agama dan sebagainya. Dalam penyusunan proses kegiatan belajar peserta didik memegang peranan utama sehingga peserta didik dapat merasakan bahwa kegiatan belajar itu menjadi milik peserta didik sendiri, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melakukan proses yang telah ditetapkan oleh mereka. Dan berangkat dari pengalaman belajar (experiental learning), Prinsip belajar memberi arah bahwa kegiatan belajar     partisipatif disusun dan dilaksanakan berawal dari pengalaman yang telah dimiliki   oleh   peserta   didik. Proses kegiatan belajar merupakan kegiatan peserta didik yang dilakukan secara bersama di dalam situasi pengalaman nyata, baik pengalaman   dalam tugas  yang dilakukan sehari-hari maupun pengalaman sebagai pelajar, maka pendekatan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengutamakan   pendekatan pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini merupakan pembelajaran yang lebih banyak menumbuhkan partisipasi peserta didik, nilai dan keterampilan yang telah dimiliki oleh peserta didik dan lebih menitikberatkan pada     pendekatan pemecahan masalah.
Prinsip-prinsip   pembelajaran   partisipatif   di atas  memberikan   pengertian bahwa peserta didik dalam pembelajaran partisipatif benar-benar diuntungkan. Karena kegiatan pembelajaran partisipatif bertujuan untuk menjadikan peserta didik sebagai pusat dari kegiatan seluruh kegiatan pembelajaran.
PAIKEM GEMBROT
PAIKEM suatu akronim yang digunakan pada konteks pembelajaran. Seperti ASIK (Aktif, Senang, Inovatif dan Kreatif) atau dikenal dengan PAKEM. Namun seiring perkembangannya menjadi PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Di Jawa Tengah di tambah GEMBROT ( Gembira dan Berbobot), sehingga jadi PAIKEM GEMBROT. Menurut Syah dan Kariadinata (2009:1), PAIKEM didefinisikan sebagai pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan berbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. PAIKEM merupakan strategi pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman siswa, dengan penekanan pada belajar sambil bekerja (Learning by doing).
PAIKEM Menurut Suparlan dkk, (2008:70). Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan dan memecahkan masalah. Inovatif yaitu guru harus menciptakan kondisi belajar dan kegiatan pembelajaran yang baru sesuai tuntutan dan perkembangan pendidikan. Kreatif guru diharapkan mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif artinya pembelajaran itu bermakna bagi siswa. Menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran yakni mencapai tujuan/kompetensi yang ditetapkan. Menyenangkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran makin tinggi.
Pembelajaran Aktif Inovatif Kreaif Efektif dan Menyenangkan merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Suparlan dkk (2008:74) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM: Memahami sifat yang dimiliki anak, pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu dan berimajinasi, kedua sifat itu merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap berfikir kritis dan kreatif. Mengenal anak secara peroranagan, setiap anak berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan kemampuan yang berbeda, perbedaan itu harus diperhatikan sehingga guru dapat membantunya bila kesulitan agar belajar jadi optimal. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar, sebagai makhluk sosial sejak anak kecil secara alami bermain berpasang dan berkelompok. Sehingga perilaku itu bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran, dengan duduk berkelompok akan memudahkan dalam berinteraksi dan bertukar fikiran dalam menyelesaikan masalah. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berfikir kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif memecahkan masalah. Mengembangkan ruang kelas yang menarik, misal hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk memberikan motivasi siswa agar lebih baik lagi dan memberikan motivasi bagi siswa lainnya. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, lingkunan (fisik, sosial dan budaya) sehingga dapat mengembangkan sejumlah keterampilan. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar, umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan dari pada kelemahan siswa dan diberikan secara santun untuk menanamkan rasa percaya diri. Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental, aktif mental lebih diutamakan dari pada aktif fisik, dimaksudkan agar menimbulkan rasa berani pada siswa. Guru hendaknya mampu menghilangkan perasaan penyebab rasa takut itu.
Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008) secara garis besar penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan pertama, siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. Selain itu guru menggunakan alat bantu dan berbagai cara untuk membangkitkan motivasi semangat termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa. Kemudian guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “Pojok Baca”. Disini guru bisa menerapkan gaya belajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok. Selanjutnya guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Dengan penerapan PAIKEM diatas dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran seperti : Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi antara keduanya, guru dalam pembelajara tidak hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai fasilitator. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal teknik pengajaran, penggunakan multimetod, media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berfikir anak akan berjalan normal. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran.
KESIMPULAN
Menurut Keith Devis Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap yang bersangkutan.(1968:168). Partisipasi merupakan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran yang meliputi aspek fisik dan psikisnya untuk mencapai satu tujuan yaitu hasil belajar yang memuaskan. Kurangnya minat partisipasi siswa karena pembelajaran yang membosankan, monoton, pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Center). Sehingga perlu adanya pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif, salah satunya dengan pembelajaran PAIKEM GEMBROT, dengan Aktif siswa berperan serta dalam pembelajaran, Inovatif berarti siswa memberikan gagasan atau ide yang baru dalam pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alaat peraga, Efektif pembelajaran  memenuhi kompetensi, Menyenangkan siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan dan menakutkan, Gembira pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan mau belajar lagi, Berbobot pembelajaran mencapai tujuan sesuai SK dan KD. Diharapkan siswa maupun guru akan aktif dan saling berinteraksi dalam pembelajaran. Bisa menciptakan kreatifitas anak, serta pembelajaran akan menyenangkan dengan model, media, strategi yang menarik perhatian siswa, siswa sebagai pusat belajar (Studient Center) dan siswa akan nyaman dalam menerima pembelajaran tanpa tertekan, sehingga hasil belajar bisa memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Asmani,Jamal M. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
           Efektif dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto,B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Maswandi,Febri. “Pengaruh Pembelajaran Partisipatif Terhadap Hasil Belajar
           Biologi”. Jakarta. Dikutif dari: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace /bits
M in’amul aufa.“Strategi Pembelajaran PAIKEM GEMBROT”.Dikutip dari:

Ranaa,Indah. “Strategi Meningkatkan Partisipasi Siswa SD dalam Pembelajaran
          di Kelas”. Dikutip dari: http://indahavry.blogspot.com/2012/04/ normal-0-
          false-false-en-us-x-none.html.18 April 2012.

Rima. “Strategi dan Model-Model Pembelajaran”. Dikutip dari: http://rimatrian.
          blogspot.com/2013/11/strategi-dan-model-model-pembelajaran.html.2013

Suaidinmath.“Pentingnya Pendekatan PAIKEM Dalam Pembelajaran”.
          Dikutip dari:https://suaidinmath.wordpress.com/2013/04/12/.pentingnya-
          pendekatan-paikem-dalam-pembelajaran/.April2013.

Suratno. “Model Pembelajaran PAIKEM”. Dikutip dari:http://suratnomath.blog
         spot.com/2011/04/model-pembelajaran-paikem.html.18 April 2011.

Suratno. “Manfaat Pendekatan PAIKEM untuk Peningkatan Kompetensi Siswa”.
         manfaat-pendekatan-paikem-untuk-peningkatan-kompetensi-siswa/.27
         Oktober 2011.