“PERANAN DAN DAMPAK DARI TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN”
A.
Latar
Belakang
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai peranan yang sangat kompleks, salah
satunya adalah sebagai alat bantu manusia untuk menyelesaikan suatu aktivitas
atau pekerjaan sehari-hari. Kemudahan mendapatkan informasi dan berkomunikasi
merupakan keuntungan yang didapat dari tekonologi informasi dan komunikasi.
Namun, kemajuan tekonologi tersebut juga mendatangkan dampak negatif bagi
penggunanya.
Indonesia
sebagai negara berkembang semakin dituntut untuk mengikuti arus globalisasi
dunia. Manusia dihadapkan dengan berbagai fasiliitas dunia menuju kemakmuran.
Salah satunya adalah dengan kemajuan tekonologi yang semakin mudah dijumpai.
Meningkatnya
kecenderungan manusia terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era informasi ini
sesungguhnya memiliki kaitan secara langsung dengan peningkatan tahap literasi
komputer, literasi informasi, dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Semua
faktor tersebut satu sama lainnya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Selain
itu, minat membaca masyarakat juga semakin lebih tinggi sehingga memerlukan
berbagai sumber yang mudah dan cepat diakses. Pada dasarnya harapan utamanya
adalah dengan TIK dapat meningkatkan prodikvitas kerja di kalangan masyarakat Indonesia
saat ini dengan diiringi meningkat taraf
pendidikan dan pendapatan masyarakat di masa depan.
Kehadiran TIK dalam
pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1) TIK sebagai alat atau
berupa produk teknologi yang bisa digunakan
dalam pendidikan, (2) TIK
sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam
pendidikan, dan (3) TIK sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk
manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Ketiga paradigma tersebut
disinergikan dalam sebuah kerangka sumberdaya TIK yang secara khusus
diposisikan dan diarahkan untuk mencapai visi dan misi pendidikan di Indonesia.
Di era
globalisasi pendidikan, disadari ataupun tidak, tantangan dunia pendidikan ke
depan akan lebih berat. Oleh karena itu, optimalisasi TIK menjadi salah satu alternatif solusi dalam menopang dan
menggerakkan dunia pendidikan di kancah persaingan global. Dalam dunia
pendidikan di Indonesia, ada beberapa alasan problematik yang melatarbelakangi pentingnya
pemanfaatan TIK, terutama dalam (1) meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang, (2) mengatasi kesenjangan layanan
pendidikan akibat kondisi geografis yang mana jika diabaikan akan menimbulkan
disparitas mutu layanan, dan (3) perubahan
sosio-budaya masyarakat yang bergerak dinamis, dan (4) memupuk rasa nasionalisme
untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan teknologi
Informasi dan Komunikasi?
2.
Bagaimana peranan TIK dalam dunia
pendidikan?
3.
Bagaimana dampak TIK dalam kehidupan
sehari-hari khususnya dalam dunia pendidikan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui dan memahami arti penting
dari TIK.
2.
Memahami peranan TIK dalam dunia
pendidikan.
3.
Mengetahui dan memahami dampak dari
perkembangan TIK bagi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah
semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).
Teknologi Informasi adalah
suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan
seharusnya berarti tersedianya saluran
atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan
kelaziman.
Membantu menyediakan komputer dan
jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan
administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih
menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk
profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi
memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan
berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini
sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.
Jika dilihat pada saat sekarang ini
perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk
belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan
saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi
informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan
perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah
dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak
dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu,
berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya
sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang
masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi
dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa
di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini
dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum
merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah
menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian
perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang dirasa paling
berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini
adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah
banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet
sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan
dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya
dapat dirasakan semua orang.
B.
PERANAN
TIK DALAM PENDIDIKAN
Pengembangan Tekonologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukan TIK
telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama
ekonomi. Bahkan abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut
era informasi-ekonomi (digital-economic)
dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini
mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat
dunia dari era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan TIK salah
satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang
pendidikan (e-education) tidak dapat dihindarkan lagi.
Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti
pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja,
demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh selama mengkuti pendidikan hanya
mengandalkan buku nilai guru, leger sekolah atau buku induk sekolah, begitu
pula pekerjaan sederhana apapun pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika
menggunakan computer. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama
internet biasa disebut e-education.
Manfaat internet bagi bidang
pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan,
direktori sekolah, para pakar dapat melalukan perkuliahan secara online,
penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online dapat
melaksankan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan
marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping
itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk
membuat sebuah model rencana pengajaran.
Harus kita sadari, TIK khususnya
internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam
dunia pendidikan, formal maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu
didapat dari para pendidik yang bermutu ditambah dukungan pemerintah dengan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa didik yang diimplementasikan
dengan benar dan kreatif.
1.
TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi
a)
Setiap pemangku kepentingan harus memiliki
kompentensi dan keahlian menggunakan TIK untuk pendidikan.
b)
Informasi merupakan “bahan mentah” dari pengetahuan
yang harus diolah melalui proses pendidikan.
c)
Membagi pengetahuan antar satu peserta
didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan.
d)
Belajar mengenai bagaimana cara belajar
yang efektif dan efisien bagi pendidik, peserta didik, dan stakeholder.
e)
Belajar adalah proses seumur hidup yang
berlaku bagi setiap individu atau manusia.
2.
TIK
sebagai Infrastruktur Pendidikan
a) Saat
ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam
seperti multimedia.
b) Para
pendidik, instruktur dan peserta didik secara aktif bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya.
c) Proses
pendidikan seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja.
d) Perbedaan
letak geografi seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
e) “The
network is the school” akan menjadi fenomena baru di dalam dunia pendidikan.
3.
TIK
sebagai Sumber Bahan Belajar
a) Ilmu
pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya.
b) Pendidik
yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia.
c) Buku-buku,
bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu.
d) Inovasi
memerlukan kerjasama pemikiran.
e) Tanpa
teknologi, proses peserta didikan yang “up-to-date” membutuhkan waktu yang
lama.
4.
TIK
sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
a) Penyampaian
pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya.
b) Memberikan
ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan
ajar.
c) Peserta
didik diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih
bebas dan mandiri.
d) Akuisisi
pengetahuan berasal dari interaksi antarpeserta didik dan pendidik.
e) Rasio
antara pendidik dan peserta didik tidak dibatasi tergantung pada proses dan
pemberian fasilitas.
5.
TIK
sebagai Pendukung Manajemen Pendidikan
a) Setiap
individu memerlukan dukungan pendidikan tanpa henti setiap harinya.
b) Transaksi
dan interaksi interaktif antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office
yang kuat.
c) Kualitas layanan
pada pengelolaan administrasi
pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap.
d) Orang
merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi.
e) Munculnya
keberadaan sistem pendidikan inter dan antar organisasi.
6.
TIK
sebagai Sistem Pendukung Keputusan
a) Setiap
individu memiliki karekteristik dan bakat masing-masing dalam pendidikan.
b) Pendidik
seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu.
c) Sumber
daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan.
d) Institusi
seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.
e) Pemerintah
seharusnya memiliki pengetahuan tentang profil institusi pendidikan.
C.
DAMPAK
TIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan membuka
cakrawala baru bagi pembukaan kesempatan (akses) dan peningkatan mutu
pendidikan di semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Menurut Achmad
(1993), mutu pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam
pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan
dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut
menurut norma/standar yang berlaku. Engkoswara (1986) melihat mutu/keberhasilan
pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Pendidikan dengan
memanfaatkan sistem pembelajaran secara tatap muka tetap merupakan model utama pendidikan,
tetapi model pembelajaran on-line dengan menggunakan multimedia sudah lama juga
berkembang, terutama untuk pendidikan bagi orang dewasa dan mandiri, mahasiswa
dipandang memiliki kedewasaan dan kemandirian dalam proses pembelajaran
sehingga akan mampu melaksanakan pembelajaran online. Pembelajaran on-line yang
dimaksudkan adalah berbasis pada TIK dengan menggunakan internet sebagai media utama.
Tatap muka dilakukan hanya beberapa kali pada program residensial, selebihnya menggunakan
program e-earning. Sudirman Siahaan (2001) menjelaskan bahwa pembelajaran elektronik
(online instruction, e-learning, atau web-based learning), memiliki tiga fungsi
utama yaitu: fungsi suplemen yang sifatnya pilihan/optional, fungsi pelengkap (complement),
dan fungsi pengganti (substitution) pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom
instruction). Dilihat dari karakteristik pembelajaran on-line di atas, maka
pembelajaran dengan menggunakan e-learning termasuk kategori pengganti. Dalam hal
ini, e-learning yang harus dikembangkan bukan hanya sekedar memasukan bahan
ajar, namun lebih bersifat komprehensif, e-learning yang mampu mengakomodasi sistem
pembelajaran yang mengatur peran dosen, mahasiswa, pemanfaatan sumber belajar,
pengelolaan pembelajaran, sistem evaluasi dan monitoring pembelajaran. Dalam
hal ini e-learning yang diperlukan meliputi suatu sistem pengelolaan
pembelajaran on-line terintegrasi yaitu learning management system (LMS).
Pembelajaran on-line
yang menggunakan e-learning sangat ditentukan oleh model LMS yang dikembangkan
dan pemanfatannya secara optimal, efektif
dan efisien. Elliott Masie, Cisco
and Cornellia (2000) menjelaskan “
elerning is delivery of content via all electronic media, including the internet,
intranet, extranets, satellite broadcast, audio/video tape, interactive tv, and
CD-ROM” Adapun Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic Center(2003) mengatakan
bahwa e-learning adalah proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan
TIK, Martin tidak secara khusus mengatakan bahwa TIK hanya internet, namun termasuk
perangkat yang lainnya. Pendapat lain disampaikan Vaughan Waller (2001) bahwa e-Learning
adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan
penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
Teknologi
Informasi adalah suatu cara bagi pengguna media untuk mengkomunikasikan hal yang
ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Penggunaan Informasi dapat berdampak
buruk dan baik. Dampak baiknya kita memperoleh banyak informasi dari teknologi
yang canggih yang banyak bermunculan belakangan ini. Dampak buruknya mungkin
ada orang lain yang salah mengartikan arti teknologi.
Dampak positif dan negatif
pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:
Manfaat TIK
antara lain :
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah
di akses untuk kepentingan pendidikan
2.
Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli
dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat
yang sangat jauh.
3.
Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah
perpustakaan dalam bentuk digital.
4.
Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang
dilakukan melalui internet.
5.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses
pendidikan.
6.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
7.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan
akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Dampak
Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin
mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan
melakukan kecurangan.
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak
untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang
singkat (short span of attention).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah
semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Teknologi informasi dan
telekomunikasi dengan murah dan mudah akan menghilangkan batasan-batasan
ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikanDewasa ini
banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin berkembangnya IT didalam
negeri ini. Memang perkembangan IT jika disikapi secara positif mampu
memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat
memberikan dampak negatif pula.
Manfaat internet bagi bidang
pendidikan di Indonesia antara lain akan mendapatkan akses keperpustakaan,
direktori sekolah, para pakar dapat melalukan perkuliahan secara online,
penyediaan sarana informasi akademik lembaga pendidikan secara online dapat
melaksankan kerjasama dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan
marketing dan promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien. Disamping
itu kita dapat merancang program artificial intelegence untuk
membuat sebuah model rencana pengajaran. Kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan membuka cakrawala baru bagi
pembukaan kesempatan (akses) dan
peningkatan mutu pendidikan di semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan.
B.
SARAN
Teknologi
informasi merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering
terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi menjadi
hal mutlak mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin kompleks.
Pendidikan berbasis TIK hanya akan berhasil apabila dikelola dan ditangani
dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.
Perencanaan dalam pemanfaatan TIK
dalam pendidikan yang integratif meliputi kebijakan, standarisasi mutu,
infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur SDM pendidikan menjadi
penting untuk ditata dan dikelola dengan efektif dan efisien.
Penyelenggaraan pendidikan berbasis
TIK melalui pendidikan terbuka dan jarak jauh (e-Learning),
membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, swasta serta
masyarakat untuk mengalokasikan anggaran dan investasi pendidikan yang memadai.
Standarisasi mutu penyelenggaran
pendidikan berbasis TIK perlu ditindaklanjuti dengan standarisasi konten untuk menjamin
kualitas, aksesibilitas dan akuntabilitas program pendidikan berbasis TIK.
DAFTAR PUSTAKA
Munir. (2008). Dampak
Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Bandung, Penerbit:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir.
(2007). E-Learning membangun sistem
pendidikan berbasis dunia maya. Mimbar Pendidikan XXIII(3). Universitas
Pendidikan Indonesia.
Munir.
(2006). The Effectiveness of Multimedia
in Education Package to Motivate
Literacy (MEL) amongst
Preschool Children. COMPARE I(2). Journal of the Comparative
Educational Society of Asia.
Munir.
(2008). Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Bandung. Penerbit:Alfabeta.
Munir.
(2009). Peta literasi komputer mahasiswa
di Universitas Pendidikan Indonesia.
Mimbar Pendidikan XXVIII(1):Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir.
(2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit:Alfabeta.
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, 2006
Nella.
2012. “Peranan Teknologi dalam
Pendidikan”. Diakses dari: http://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/23/peranan-teknologi-dalam-pendidikan-2/.
Pada hari Senin, 15 Desember 2014 pukul 18:25.
Sugiyono.
2012. “Peranan Teknologi dalam
Pendidikan”. Diakses dari: http://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-pendidikan/.
Pada hari Senin, 15 Desember 2014, pukul 18:30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar